Klub Eredivisie NEC Nijmegen telah merilis enam seragam retro yang akan digunakan sebagai seragam kandang dan tandang mereka selama musim 2025/26.
Bekerja sama dengan produsen Robey, NEC menciptakan enam seragam peringatan untuk memperingati hari jadi klub Nijmegen yang ke-125. Setiap seragam menampilkan salah satu dari enam lambang yang dimiliki NEC sepanjang sejarah mereka.
Selama musim Eredivisie mendatang, keenam seragam tersebut akan ditampilkan dalam blok terpisah sepanjang musim. Tiga seragam kandang bersejarah akan dikenakan dalam blok yang terdiri dari enam dan lima pertandingan. Seragam tandang akan dipertukarkan tergantung pada kesesuaian dengan seragam kandang tuan rumah.
Setiap seragam mewakili era penting dalam sejarah klub, mulai dari pendiriannya pada tahun 1900 hingga final piala pada tahun 1980-an dan 1990-an serta kampanye Eropa pada tahun 2000-an.
Nomor-nomor seragam retro dilengkapi dengan tulisan Latin khusus, yang berbunyi ‘Concordia res parvae crescunt discordia maximae dilabuntur’, yang diterjemahkan menjadi ‘Melalui persatuan, yang lemah menjadi kuat; melalui perselisihan, yang terkuat menjadi lemah’, pepatah Latin yang dapat ditemukan di lengkungan gereja di Grote Markt di Nijmegen. Pepatah tersebut menjadi inspirasi bagi para pendiri untuk nama depan klub, Eendracht.